4 Kecemasan Terbesar Pria Saat Bercinta

Jakarta – Tidak hanya wanita yang sering merasa khawatir dengan performa seksnya. Pria pun demikian. Meskipun pria kerap dianggap memiliki gairah seks yang lebih besar dibandingkan wanita dan terbilang jarang mengalami masalah ketika bercinta, ada kalanya timbul rasa cemas bahkan tidak percaya diri di ranjang.

Faktor apa saja yang bisa membuat pria ‘insecure’ saat bercinta? Ini empat hal yang perlu diketahui, seperti dikutip dari Your Tango.

1. Gerakan Tangan
Ternyata banyak pria yang tidak tahu bagaimana menggerakkan tangan mereka ketika bercinta. Apa yang boleh dan jangan disentuh, apa yang membuat wanita nyaman dan tidak. Mereka juga takut kalau sentuhan tangan yang mereka berikan pada pasangan akan terasa canggung dan aneh. Alhasil, pria pun ragu bagaimana seharusnya menyentuh pasangan mereka.

Untungnya, kekhawatiran ini biasanya terjadi di malam dan bulan-bulan pertama pernikahan. Namun seiring berjalannya waktu, pria akan merasa lebih nyaman dan tahu titik-titik rangsang yang bisa membuat pasangan mendapatkan rangsangan seksual.

2. Tampilan Perut
Umumnya wanita yang lebih mengkhawatirkan bentuk tubuh mereka. Tapi hal yang sama juga terjadi pada pria. Kebanyakan pria merasa tidak percaya diri dengan berat badan terutama tampilan perutnya. Memiliki perut buncit atau sedikit gemuk, kerap membuat pria khawatir akan mengecewakan pasangan.

Secara psikologis, manusia memang akan merasa malu saat tampil tanpa sehelai pakaian pun di depan orang lain meskipun itu dengan pasangan sendiri. Terlebih lagi jika ia memiliki masalah kelebihan berat badan atau mungkin justru terlalu kurus. Jika kepercayaan diri pria ‘luntur’ karena situasi ini, yang bisa dilakukan adalah memilih posisi doggy style atau spooning saat bercinta.

3. Orgasme
Bagi pria, seks ada tujuannya, yaitu mendapatkan orgasme ketimbang keintiman emosional dengan pasangan. Kebanyakan pria menilai ‘kejantanan’ mereka dari seberapa sering mereka orgasme setiap kali bercinta. Maka dari itu, orgasme menjadi salah satu faktor yang membuat pria cemas akan performa bercintanya. Padahal kualitas seks tidak selalu bisa diukur dengan orgasme. Bisa mencapai klimaks memang tidak dipungkiri menjadi hal yang penting. Namun yang diprioritaskan adalah bagaimana hubungan seks itu bisa mendekatkan pasangan secara fisik maupun emosional, dan meningkatkan kualitas hubungan pernikahan antar suami istri.

4. Ukuran Penis
Film porno umumnya menampilkan pria dengan ukuran Mr Happy besar atau panjang. Hal itu membuat pria menganggap, semakin besar ukuran penis maka semakin puas juga pasangan. Padahal, ukuran penis bukan satu-satunya penentu kepuasan seks. Bagi wanita, pria yang penyayang dan perhatian lebih bisa memuaskan pasangannya ketimbang memiliki penis besar tapi cuek dan egois. Ikatan emosional saat bercinta, adalah hal terpenting bagi wanita. (hst/ays)

7 Sikap Saat Foreplay yang Mengurangi Kenikmatan Bercinta

Jakarta

Foreplay merupakan ‘menu appetizer’ yang penting dilakukan sebelum menikmati ‘sesi utama’ yaitu bercinta. Gerakan-gerakan sensual dalam foreplay bisa membantu meningkatkan gairah seks dan membuat aktivitas bercinta jauh lebih menyenangkan. Bahkan ada beberapa pasangan yang justru mencapai kenikmatan maksimal dengan foreplay ketimbang hubungan seks itu sendiri. Dengan catatan, jika foreplay dilakukan dengan benar.

Ada kalanya sesi ‘pemanasan’ ini justru bisa menjadi mimpi buruk. Bukan berarti Anda harus mencari literatur cara foreplay yang tepat, karena memang belum ada pakemnya. Namun hal-hal yang perlu Anda hindari saat foreplay ini sebaiknya diketahui.

1. Tidak Bersih
Kebersihan penting untuk wanita. Bau keringat dan bau mulut tentu tidak akan membuat pasangan Anda tertarik untuk bercinta. Usahakan untuk mandi terlebih dahulu dan coba semprotkan sedikit parfum setelah mandi. Selain itu ganti underwear Anda jika sudah terasa kotor atau berbau tak sedap. Bagi suami istri, kebersihan tetap perlu diperhatikan agar sesi foreplay terasa lebih nyaman.

2. Cuek dengan Penampilan
Bukan hanya para wanita saja yang perlu sedikit berdandan saat akan bercinta dengan pasangan. Pria pun bisa sesekali melakukan hal serupa. Jika setiap hari si dia sudah melihat Anda mengenakan kaos dan celana pendek, kenapa tidak sesekali tampil beda.

3. To The Point
Saat akan bercinta, jangan langsung menuju ke bagian tubuhnya yang memang Anda inginkan. Mulailah dengan mencium atau menyentuh bagian tubuhnya yang lain. Tanyakan pada pasangan bagian tubuh mana yang ia sukai untuk disentuh dan bisa membuatnya bergairah. Semakin lama Anda menstimulasi bagian tubuh tersebut, akan semakin bermanfaat untuk Anda maupun pasangan.

4. Tegang
Saat melakukan foreplay, cobalah jangan terlalu serius. Anda bisa sesekali melucu untuk membuatnya tertawa. Dengan tertawa, pasangan Anda pun akan merasa lebih nyaman, tidak tegang saat bercinta. Menyetel musik yang menenangkan juga bisa membantu Anda dan pasangan untuk lebih relaks.

5. Tidak Menghargai Pasangan
Jangan lakukan hal yang membuat pasangan justru merasa malu saat bercinta. Misalnya saja, kalau memang sejak awal si dia tidak merasa nyaman pundaknya disentuh karena ada bekas luka atau tanda lahir, jangan sentuh bagian itu saat foreplay. Dengan menyentuhnya atau berkomentar soal bekas lukanya tersebut justru akan membuatnya malu dan kehilangan rasa percaya diri.

6. Memaksakan Bereksperimen
Untuk pasangan yang belum berpengalaman, terkadang film porno jadi salah satu panduan untuk bercinta. Padahal film porno belum tentu cocok diterapkan di dunia nyata. Gerakan-gerakan di film baik saat foreplay atau bercinta, terkadang hanya bagus untuk dilihat saja namun belum tentu dalam prakteknya. Pilih langkah aman dengan melakukan foreplay yang dirasa nyaman untuk Anda berdua.

7. Ragu-ragu
Saat sudah berduaan dengan pasangan di tempat tidur, jangan lagi malu-malu mengungkapkan apa keinginan Anda. Ketika si dia sudah mulai melakukan foreplay, bawa tangannya menyentuh bagian-bagian tubuh yang memang Anda sukai untuk disentuh. Sedikit mengeluarkan suara yang seksi juga bisa membuatnya lebih menginginkan Anda. ini sebaiknya diketahui.

 

source : http://wolipop.detik.com/read/2015/09/18/193952/3023080/227/7-sikap-saat-foreplay-yang-mengurangi-kenikmatan-bercinta

Ciuman Selama 30 Menit Bisa Bantu Kurangi Reaksi Alergi

Jakarta – Telah banyak penelitian yang mengungkap dampak positif berciuman bagi kesehatan. Selain meningkatkan gairah bercinta, ciuman juga melepaskan hormon endorphin yang menimbulkan rasa tenang dan bahagia. Ciuman yang dilakukan atas rasa sayang juga terbukti meredakan stres.

Lebih dari itu, seorang ilmuwan asal Jepang, Dr. Hajime Kimata telah menemukan manfaat baru dari berciuman. Dalam studinya menunjukkan, berciuman bisa mengurangi reaksi alergi.

Dokter yang ahli dalam bidang allergology dan memiliki klinik di Osaka, Jepang ini berhasil mengungkap bahwa dengan berciuman selama 30 menit bisa mengurangi efek dari reaksi alergi pada pasiennya. Atas temuannya ini, Hajime pun diganjar Ig Nobel Medicine Prize. Penghargaan tersebut merupakan versi ‘lelucon’ dari Nobel Prize yang diberikan untuk hasil penelitian yang kreatif dan lucu.

Pria berusia 62 tahun itu tidak datang untuk menerima sendiri penghargaan yang diberikan di Universitas Harvard tersebut. Lewat video ia menyatakan merasa terhormat bisa menjadi penemu penelitian pertama yang membuat orang tertawa, tapi pada akhirnya ikut berpikir.

Dalam eksperimennya, Hajime melibatkan 30 responden yang merupakan pasien dengan berbagai jenis alergi. Diantaranya pasien yang mengalami reaksi alergi pada kulit dan selaput lendir hidung. Para pasien ini diminta mencium pasangan mereka secara bebas, selama 30 menit.

Ketika berciuman, mereka ditempatkan di ruangan tertutup sambil diperdengarkan musik bertempo lambat seperti ‘My Heart Will Go On’. Percobaan juga dilakukan dengan cara berpelukan di ruangan dan suasana yang sama, hanya saja mereka hanya berpelukan, tidak berciuman. Seperti dikutip dari The Japan News, hasil sample darah menunjukkan reaksi alergi pasien berkurang secara signifikan setelah berciuman, dibandingkan sebelum mereka melakukannya.

Reaksi ini terjadi karena ketika berciuman, tubuh lebih sedikit memproduksi antibodi dan protein tertentu di dalam pembuluh darah yang memicu reaksi alergi. Dengan begitu, reaksi alergi pun berkurang. Seperti diketahui, alergi merupakan reaksi antibodi yang berlebihan pada tubuh terhadap bahan atau benda-benda tertentu. Sementara ketika responden berciuman, tidak ditemukan adanya penurunan antibodi penyebab alergi tersebut.

Dalam video sambutannya, Hajime juga berharap pasien bisa lebih mudah meredakan alerginya dengan meluapkan emosi yang intens. Sebuah kekuatan menyembuhkan yang sebenarnya sudah dimiliki manusia secara alami.

“Saya harap orang akan memahami efek terbaru dari berciuman ini dan saya juga berharap ciuman tidak hanya bisa menimbulkan cinta tapi juga meredam alergi,” tuturnya, seperti dilansir The Wall Street Journal Japan.

 

source : http://wolipop.detik.com/read/2015/09/21/191942/3024903/227/ciuman-selama-30-menit-bisa-bantu-kurangi-reaksi-alergi

6 Tempat Favorit untuk Bercinta Selain di Kamar Tidur Menurut Survei

Jakarta – Saat kehidupan bercinta terasa monoton dan sekadar menjadi rutinitas, ada berbagai cara yang dilakukan pasangan demi keluar dari rasa bosan. Salah satu ide yang cukup banyak muncul adalah mencoba bercinta di tempat selain kamar tidur. Beberapa pasangan berani mengambil risiko ‘kepergok’ orang lain, atau mengalami cedera karena nekat bercinta di ‘medan’ yang sulit.

Di mana saja tempat selain kamar tidur yang dipilih pasangan untuk bercinta? SKYN, brand alat kontrasepsi berupa kondom melansir infografis tentang lokasi-lokasi favorit untuk bereksperimen saat bercinta. Enam tempat favorit ini didapat melalui survei terhadap 5.117 responden pria dan wanita yang aktif secara seksual. Apa saja?

1. Ruang Keluarga
Di posisi pertama, 78 persen orang memilih bercinta di ruang tamu atau ruang keluarga. Risiko aksi mereka dilihat anak atau anggota keluarga lainnya menjadi semacam pendorong adrenalin yang membuatnya lebih semangat untuk bercinta.

2. Kamar Mandi
Bercinta di bawah pancuran air atau shower berada di urutan kedua sebagai tempat favorit untuk lepas dari kebosanan bercinta. Sebanyak 74 persen responden suka berhubungan seks di kamar mandi, dengan tubuh dalam keadaan basah.

3. Mobil
Sebanyak 64 persen responden mengaku menikmati sesi bercinta di dalam mobil. Keterbatasan ruang untuk bergerak membuat pasangan harus pintar-pintar mengambil posisi agar tetap nyaman dan bisa berhubungan seks. Hal itu pun dipandang sebagai tantangan yang membuat aktivitas seks lebih menarik.

4. Ruang Laundry
Tempat mencuci pakaian ternyata juga menggelitik orang untuk bereksperimen demi mendapatkan kehidupan seks yang lebih berwarna. Ada 25 persen responden yang mengaku pernah bercinta di ruang laundry.

5. Tempat Umum
Ada pula yang mengambil risiko terlalu jauh, yaitu bercinta di tempat umum. Meskipun khawatir aksi mereka terekam CCTV atau ketahuan orang lain, 22 persen responden pernah bercinta di tempat terbuka.

6. Pantai
Pernah dengar sejumlah kasus pasangan tertangkap basah sedang bercinta di pantai? Ya, berhubungan seks ditemani suara deburan ombak dan desiran pantai memang bisa menambah nuansa romantis ketika bercinta. Tidak heran 23 persen responden memilih tempat ini.

 

source : http://wolipop.detik.com/read/2015/09/22/193337/3026043/227/6-tempat-favorit-untuk-bercinta-selain-di-kamar-tidur-menurut-survei

Waktu Bercinta yang Tepat Sesuai Pertambahan Usia

Jakarta – Malam atau pagi hari menjadi waktu yang paling banyak dipilih pasangan untuk bercinta. Namun tahukah Anda kalau ternyata waktu bercinta terbaik ini berbeda-beda sesuai usia dari pasangan tersebut? Berikut saran pakar dari Universitas Oxford, Dr Paul Kelley, mengenai waktu berhubungan seks sesuai ritme sirkadian tubuh (siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup), sesuai usia Anda:

Usia 20-an
Menurut Dr. Kelley, saat usia 20-an, libido bisa muncul kapan saja. Keinginan bercinta tersebut dapat datang di pagi, siang, sore hingga malam hari. Namun Dr. Kelley mengatakan, ketika usia 20-an ini, energi paling besar muncul di sore hari. Jadi kenapa tidak memanfaatkan energi tersebut untuk bercinta yaitu saat waktu menunjukkan pukul 03.00 sore.

Usia 30-an
Ketika usia mencapai 30-an, waktu terbaik untuk bercinta adalah setelah Anda bangun lebih siang di akhir pekan. Bangun tidur pada pukul 08.00, tubuh pada waktu tersebut juga siap mendapat stimulasi seks. Menurut Dr. Kelley, sinar matahari pagi meningkatkan jumlah testosterone dalam tubuh, karena menstimulasi hypothalamus (bagian dari otak yang mengatur hormon). Ketika level testosterone ini naik, gairah pun meningkat.

Usia 40-an
Memasuki usia 40-an, beberapa orang kesulitan untuk tertidur di malam hari. Dr. Kelley melihat seks bisa menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan tidur tersebut. Bercinta pada pukul 22.20, bisa membuat tubuh relaks karena hormon oksitosin yang diproduksi saat bercinta. Saat tubuh relaks, rasa ngantuk pun akan mudah datang.

Usia 50-an
Waktu bercinta terbaik di usia 50-an, tidak berbeda dengan ketika seseorang mencapai usia 40-an. Bercinta pada pukul 22.00, menurut Dr. Kelley adalah waktu paling ideal. Setelah bercinta, tidur pun akan lebih nyenyak. “Pastikan kamar dalam keadaan gelap dan tidak panas untuk mendapatkan tidur yang berkualitas,” ujar sang pakar, seperti dikutip Mail Online.

Usia 60-an
Jika saat usia 40-an dan 50-an, waktu bercinta ideal adalah setelah pukul 22.00, hal berbeda terjadi saat Anda sudah berusia 60-an. Saat yang tepat untuk seks adalah pada pukul 20.00. Kenapa justru lebih sore dibandingkan saat usia 50-an? Menurut Dr. Kelley hal itu sesuai dengan ritme sirkadian tubuh. Ketika usia sudah di atas 60, waktu makan malam pun menjadi lebih sore yaitu pukul 18.00. Pertambahan usia membuat tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna. Oleh karena itulah makan malam lebih cepat sebelum pukul 19.00, sebaiknya dilakukan ketika usia sudah 60-an. Setelah makan malam, beri tubuh waktu untuk mencerna dengan melakukan kegiatan santai seperti menonton televisi. Dua jam setelah makan, barulah Anda bisa bercinta dengan pasangan.

 

source : http://wolipop.detik.com/read/2015/09/25/182820/3028411/227/waktu-bercinta-yang-tepat-sesuai-pertambahan-usia

Ini yang Bisa Dilakukan Ketika Suami Berhenti Inginkan Seks

Jakarta – Seiring bertambahnya usia pernikahan, kehidupan seks pasangan biasanya akan menjadi kurang aktif. Yang mengejutkan, ternyata pria yang cenderung tidak lagi menginginkan seks dalam hubungan yang telah lama dibina. Hal itu diungkapkan oleh pakar seks ternama Tracey Cox, seperti dikutip dari Daily Mail.

Pendapat Tracey pun diperkuat dengan temuan data dari Relate, sebuah layanan konseling di Inggris yang menyebutkan bahwa jumlah pria yang mengklaim tidak berhasrat lagi untuk bercinta meningkat. Jumlah peningkatannya mencapai 40 persen jika dibandingkan 10 tahun lalu.

Penelitian lain yang dilakukan terapis seks Michele Weiner Davis juga mengungkapkan bahwa dalam 30 tahun terakhir, ada sekitar 25 persen pria Amerika yang stop menginginkan seks. Mereka bukanlah pria yang mengalami disfungsi ereksi, tapi memang benar-benar sudah tidak mau bercinta lagi.

Namun para wanita tidak perlu khawatir, rendahnya libido pria kerap kali tidak berhubungan dengan perasaannya terhadap pasangannya, atau dia tidak lagi menganggap istrinya menarik. Bukan juga karena ia telah berselingkuh dengan wanita lain sehingga tidak lagi berhasrat pada pasangan legalnya. Pria, ‘hanya’ berhenti menginginkan seks.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan libidonya. Ini beberapa cara membangkitkan gairah bercinta pasangan yang dirangkum Wolipop dari berbagai sumber:

1. Liburan Romantis
Berlibur untuk Bercinta
Ambillah cuti dan berliburlah ke tempat-tempat romantis. Perjalanan liburan Anda kali ini memang dikhususkan untuk bercinta. Tidak ada salahnya seharian hanya di kamar hotel dan saling menggoda. Untuk itu, pastikan Anda menyewa hotel yang nyaman. Para pakar seks menyetujui, bercinta di tempat dan suasana yang berbeda dapat menambah gairah dan mengatasi kebosanan dalam hubungan seks.

2. Pakai Busana Menarik
Tidak setiap hari Anda mengenakan gaun istimewa saat di rumah. Jadikan cara ini sebagai ‘kode’ untuk ajakan bercinta. Melihat sang istri memakai gaun istimewa dengan sedikit pulasan make-up di rumah, si dia pasti akan bertanya-tanya, ada acara apa? Jelaskan kalau Anda ingin membuatnya senang dengan berdandan cantik. Kenakanlah gaun dengan potongan menggoda, misalnya gaun mini dengan bahan chiffon melayang, atau satin dengan potongan leher rendah.

3. Makanan Pembangkit Gairah Seks
Beberapa jenis makanan bisa meningkatkan gairah bercinta seseorang. Misalnya bayam, kacang-kacangan, ikan, kunyit dan ginseng. Cobalah membuat masakan dari bahan-bahan tersebut di depan suami Anda, dan jelaskan manfaatnya bagi kesehatan dan kualitas seksual. Selain menambah pengetahuannya, si dia pasti tidak sabar untuk memakan hasil masakan Anda dan siap untuk mencoba khasiatnya.

4. Pesan Teks ‘Nakal’
Anda bisa mencoba cara yang lebih frontal untuk mengajak pasangan bercinta. Kirimkan pesan ‘nakal’ melalui SMS, BBM atau email ke suami Anda di saat tak terduga. Misalnya pada jam kerja atau makan siang. Tidak hanya membuatnya terkejut senang, tapi juga tidak sabar untuk bermesraan dengan Anda saat dia pulang kantor. (hst/hst)

source : http://wolipop.detik.com/read/2015/09/25/193441/3028458/227/ini-yang-bisa-dilakukan-ketika-suami-berhenti-inginkan-seks

Semakin Bertambah Usia, Kualitas Sperma Pria Semakin Buruk?

Jakarta – Pertambahan usia, jika gaya hidup yang dijalani tidak sehat, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Salah satu gangguan kesehatan yang bisa terjadi adalah menurunnya atau semakin buruk kualitas sperma.

Dalam riset yang dipublikasikan pada American Journal of Gynecology di 2004 terungkap kesempatan pria untuk memiliki anak menurun seiring pertambahan usia. Dalam penelitian itu diketahui kesuksesan terjadinya kehamilan menurun 11% setiap tahun usia bertambah.

Riset lainnya yang dirilis oleh Human Reproduction Update pada 2004 mengungkapkan hal tidak jauh berbeda. Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Jerman itu dikatakan jumlah, motalitas (kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur) dan struktur sperma menurun ketika usia pria bertambah.

Penelitian lebih jauh tentang dampak usia dan kualitas sperma dilakukan oleh Harry Fisch, MD, dan timnya. Harry merupakan direktur Male Reproductive Center di Columbia-Presbyterian Medical Center. Dalam risetnya, Harry dan rekan-rekannya mengevaluasi lebih dari 3.400 kasus bayi yang lahir dengan down syndrome.

Setelah diteliti diketahui, usia ayah dari sang bayi memegang peranan penting, terutama ketika kedua orangtua si anak berusia di atas 35 tahun. Risiko paling besar lahirnya anak down syndrome ini ditemukan pada pria yang istrinya berusia di atas 40 tahun. “Kami menemukan masalah down syndrome ini berhubungan dengan sperma sekitar 50%,” ujarnya mengenai riset yang sudah dipublikasikan dalam Journal of Urology pada 2003 itu.

Riset lainnya yang dipublikasikan dalam Archives of General Psychiatry pada 2001 juga mengungkapkan mengenai hubungan antara usia ayah dan masalah pada bayi. Dalam penelitian itu terungkap, pria yang baru punya anak ketika usia 45 hingga 49 tahun risiko memiliki anak dengan gangguan schizophrenia dua kali lebih besar ketimbang pria berusia 25 tahun atau lebih muda. Dan risiko tersebut meningkat tiga kali lipat pada pria berusia di atas 50 tahun.

Berbagai risiko akibat menurunnya kualitas sperma seiring bertambahnya usia ini menurut Fisch bisa diminimalisir dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. “Jaga berat badan, kurangi konsumsi obat-obatan dan berhenti merokok,” ujarnya.

 

 

http://wolipop.detik.com/read/2015/06/15/183703/2943040/227/semakin-bertambah-usia-kualitas-sperma-pria-semakin-buruk

 

Khasiat Almond untuk Seks, Tingkatkan Gairah Hingga Cegah Disfungsi Ereksi

Jakarta – Almond merupakan camilan yang kaya nutrisi dan baik untuk diet sehat. Tapi lebih dari itu, kacang dengan citarasa gurih dan sedikit creamy ini juga berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan seksual.

Menurut pakar seks Shafiq Qaadri dalam tulisannya “The Testosterone Factor: A Practical Guide to Improving Vitality and Virility, Naturally,” almond dulunya merupakan simbol alat genital dan kesuburan pria. Kenapa dianggap seperti itu? Sebab, almond kaya akan nutrisi yang menjaga kualitas seksual pria maupun wanita tetap baik.

Seperti dikutip dari Female First, almond mengandung zinc, selenium dan vitamin E yang tidak hanya berperan penting menjaga kesehatan kulit tapi juga meningkatkan fungsi tubuh termasuk fungsi seksual, salah satunya sistem reproduksi pada pria dan wanita. Selain itu selenium juga bermanfaat menjaga kesuburan.

Sementara itu, zinc merupakan komponen penting dalam menjaga keseimbangan produksi hormon seks pria yaitu testosteron, yang membantu meningkatkan gairah seksual. Belum cukup sampai di situ, almond pun kaya akan asam lemak omega 3 yang melancarkan peredaran darah ke organ seksual, membuat Anda dan pasangan lebih mudah bergairah.

“Kesehatan seksual pria erat kaitannya dengan kesehatan pembuluh darah,” tutur pakar seks Dr. Lamm dari New York University.

Pembuluh darah yang sehat, akan membuat peredaran darah lebih lancar. Darah yang membawa oksigen ke area genital juga menjadi lancar sehingga pria bisa mengalami ereksi yang tepat saat mendapatkan stimulasi seks. Dengan begitu, disfungsi ereksi lebih mudah dicegah.

Namun perlu diingat meskipun sehat, almond juga tinggi kalori dan lemak, meskipun termasuk lemak sehat. Jadi alangkah baiknya jika konsumsi almond tetap dibatasi.

Disarankan mengonsumsi almond sebagai camilan dengan porsi yang wajar. Menurut pakar nutrisi Victoria Djajadi MnutrDiet., APD, jumlah ‘aman’ Anda untuk ngemil almond adalah tidak lebih besar dari genggaman tangan Anda sendiri.

 

 

http://wolipop.detik.com/read/2015/06/15/195231/2943118/227/khasiat-almond-untuk-seks-tingkatkan-gairah-hingga-cegah-disfungsi-ereksi

 

Mengenal Orgasme Agar Wanita Bisa Klimaks Saat Bercinta

Jakarta – Orgasme wanita bisa menjadi hal yang misterius dan mengintimidasi. Bagaimana tidak? Saat wanita sebenarnya menikmati aktivitas seks yang dilakukan, dan pria pun merasa pasangan mereka menyukainya, ternyata saat sesi bercinta berakhir, wanita tak bisa mencapai klimaks. Hal inilah yang membuat pria merasa terintimidasi. Mereka pun jadi bertanya-tanya apa yang sebenarnya membuat orgasme wanita begitu rumit?

Riset membuktikan orgasme bagi wanita memang bukan hal yang mudah didapat. Penelitian yang dilakukan majalah Cosmopolitan Amerika terhadap 2.300 wanita pernah mengungkapkan ada 43% wanita yang tidak bisa orgasme saat bercinta.

Sedangkan menurut seksolog Emily Morse, jumlah wanita yang sulit mencapai klimaks lebih besar. “Sekitar 70-80% wanita tidak bisa mencapai klimaks dari dari hubungan seks melalui vagina,” ujar Emily seperti dikutip Ask Men.

Untuk mengenal lebih dalam mengenai orgasme, berikut beberapa hal yang perlu diketahui:

1. Seperti Apa Orgasme?
Orgasme yang dirasakan wanita, menurut Emily, sama dengan pria. Ketika orgasme terjadi, wanita mendapatkan sensasi dan kenikmatan yang intens dan bisa menyebabkan ketidaksadaran sesaat. Orgasme ini umumnya terjadi karena serangkaian respon seperti kereaktifan area intim, kontraksi panggul, perubahan denyut jantung dan tekanan darah serta aktivasi sistem syaraf dan hormon.

Ketika akhirnya wanita mencapai orgasmenya, kulitnya akan menjadi lebih bersinar. Otot di seluruh tubuhnya akan berkontraksi. Tekanan darah, detak jantung dan nafas menjadi semakin cepat. Pada area Miss V, wanita akan merasakan kontraksi ritmis pada bagian luar bagian intimnya, uterus dan anus. Getaran yang dirasakan pada tubuh ini terjadi cepat. Ketika wanita mendapatkan orgasme yang intens, semakin cepat juga detak jantungnya.

2. Tipe Orgasme
Berdasarkan teori dari ahli neurologi ternama Sigmun Freud, ada dua tipe orgasme yaitu orgasme klitoris dan orgasme vagina. Orgasme klitoris adalah orgasme yang didapat dari stimulasi klitoris. Klitoris sendiri merupakan area tersembunyi yang berada di bagian atas Miss V.

“Orgasme klitoris merupakan orgasme paling umum yang dialami wanita. Dan kebanyakan untuk mendapatkan klimaks tersebut dibutuhkan stimulasi pada bagian tubuh yang sangat sensitif itu,” ujar Dr. Jess O’Reilly, seksolog di Astroglide.

Stimulasi klitoris ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Selain dengan oral seks, posisi seks tertentu juga memungkinkan pria memberikan stimulasi pada area klitoris pasangannya.

3. Posisi Bercinta
Posisi seks yang membantu wanita mencapai klimaks salah satunya adalah C.A.T. yang merupakan kepanjangan dari Coital Alignment Technique. Untuk melakukan posisi ini pria perlu mengangkat tubuhnya sedikit lebih ke atas sehingga tulang pubisnya menyentuh area klitoris wanita. Dalam Journal of Sex and Marital Therapy dikatakan, dengan posisi CAT, kemungkinan wanita meraih orgasmenya meningkat 50%.

“Saat melakukan teknik ini, pasangan tidak menekan Anda terlalu dalam, sehingga dia bisa lebih bergerak berirama. Dengan cara ini klitoris wanita lebih terstimulasi secara konsisten,” ujar Sex Therapist Dr. Joy Davidson seperti dikutip Web MD.

Posisi lainnya yang juga memungkinkan stimulasi klitoris sehingga wanita mudah mencapai klimaks saat bercinta adalah spooning. Posisi ini cukup menyenangkan dilakukan karena bukan hanya membuat si dia tidak melihat area perut yang dapat menyebabkan ketidakpercayaan diri pada wanita, tapi juga bisa membuat pasangan mudah menstimulasi klitoris. Menurut penelitian, 95% wanita yang mendapat stimulasi klitoris bisa mendapatkan orgasmenya.

4. Faktor Psikologis
Riset yang dilakukan Cosmopolitan membuktikan, orgasme wanita bukan hanya ditentukan karena adanya stimulasi pada area sensitif atau tidak. Faktor psikologis juga ikut menentukan. Dari penelitian tersebut diketahui 32% wanita tidak bisa klimaks karena saat bercinta sibuk dengan pikirannya yang lain.

 

 

 

http://wolipop.detik.com/read/2015/06/16/183502/2944152/227/mengenal-orgasme-agar-wanita-bisa-klimaks-saat-bercinta

Rajin-rajin Konsumsi Makanan Ini untuk Cegah Aroma Tak Sedap pada Miss V

Jakarta – Menjaga kesehatan dan aroma Miss V agar tidak berbau kurang sedap tidak cukup hanya dengan perawatan dari luar saja. Perawatan dari dalam pun perlu dilakukan. Bukan dengan penggunaan obat, tapi makanan yang Anda konsumsi.

Miss V yang sehat artinya memilik pH atau keasaman yang netral. Kenetralan itu perlu untuk mencegah bakteri mendekat dan menyebabkan infeksi di area sekitarnya. Namun, makanan yang Anda santap bisa memengaruhi keasaman pH bahkan bisa membuat aroma Miss V berubah.

Dijelaskan spesialis kandungan Mary Rosser, M.D., Ph.D., dari Montefire Medical Center di New York, makanan seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daging merah, produk susu olahan, brokoli dan minuman beralkohol bisa menganggu keseimbangan pH pada Miss V. Sementara buah-buahan segar dan jus buah akan membuat Miss V terasa dan beraroma ‘manis’.

Jadi agar Miss V tidak berbau, disarankan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran segar. Perbanyak juga konsumsi gandum utuh dan minum lebih banyak air. Akan lebih baik jika Anda juga memakan yoghurt secara rutin.

“Yoghurt yang mengandung probiotik bisa membantu menjaga keseimbangan dan tingkat keasaman pH pada Miss V,” ujar Mary.

Selain itu kurangi juga asupan gula yang berlebihan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang mengakibatkan diabetes. Ditambahkan Mary, wanita yang kadar gula darahnya tidak stabil berisiko mengalami keputihan dan memiliki aroma Miss V yang kurang sedap.

 

 

 

http://wolipop.detik.com/read/2015/06/16/193700/2944217/227/rajin-rajin-konsumsi-makanan-ini-untuk-cegah-aroma-tak-sedap-pada-miss-v